Kamis, 20 November 2014

Permainan Egrang Tradisional Indonesia

Permainan Egrang merupakan permainan tradisional yang hampir punah. Namun, seiring berkembangnya kegiatan outbound, egrang kembali menjadi primadona. Egrang adalah permainan berjalan dengan menaiki bambu, permainan ini hanya dapat dilakukan oleh satu orang saja. Bagi orang yang tidak memiliki dan mempunyai keyakinan pada dirinya, sering kali ia mengalami kesulitan untuk melangkahkan bambu yang menopang tubuhnya.

PERALATAN
Peralatan yang digunakan untuk memainkan permainan ini tidaklah sulit didapat, karena permainan ini dibuat dengan menggunakan media bambu maupun kayu yang sudah menjadi segitiga bawahnya, kemudian salah satu dari segitiga itu dipanjangkan untuk dijadikan pegangan tangan.

Gambar : Alat Mainan Tradisional Egrang

CARA BERMAIN
Untuk memainkan permainan egrang ini tidaklah sulit, dengan menambah keyakinan kita bahwa kita bisa dan berani permainan ini dapat dimainkan dengan mudah, berikut adalah cara memainkan egrang.
  1. Setiap peserta memiliki saru pasang egrang, dan bersiap untuk menaiki egrang.
  2. Fasilitator memberikan arahan bahwa peserta yang menang adalah peserta yang sampai kembali ke garis start.
  3. Setelah peluit dibunyikan, setiap peserta langsung berjalan menggunakan egrang tersebut dan kembali lagi ke titik atau garis start, dan peserta yang sampai terlebih dahululah yang dinyatakan menang.

Gambar: Permainan Tradisional Loba Egrang

MAKNA PERMAINAN
Sering kali kita paham bahwa kehidupan inii membutuhkan fasilitas untuk mencapai apa yang kita inginkan. Atau sering kali kita menemukan diri kita sedang dihadapkan dalam situasi untuk menghadapi keadaan yang kita tidak yakini bahwa kita mampu menghadapinya. Oleh karena itu, kepercayaan diri merupakan faktor terpenting ketika kita menghadapi sesuatu. Yakinlah kepada diri kita sendiri bahwa kita memiliki banyak potensi yang masih bisa kita kembangkan. Yakinlah bahwa kita mampu menghadapi permasalahan apapun karena tuhan tidak memberikan cobaan kepada kita diluar kemampuan kita.

Dan sudah sepatutnya kita mengembangkan warisan permainan tradisional kebangsaan kita, agar mampu menjadi permainan yang dikenal dunia.

http://tlc-learningcentre.blogspot.com/2013/06/permainan-egrang.html

Asal usul tari Jaran Kepang di Jawa Timur bagian timur

Bagi masyarakat Jawa Timur bagian timur (Surabaya, Malang, Pasuruan, Lumajang hingga Situbondo), tari Jaran Kepang merupakan kisah-kisah raja-raja kecil atau adipati yang saling berperang untuk meluaskan wilayahnya. Seperti kisah peperangan antara Turyanpadha (Turen, Malang) dengan Tuksari (Sumbersari, Malang) atau pemberontakan rakyat Malang, Surabaya, Lumajang dan Pasuruan dalam melawan Sultan Agung dari Mataram. Berdasarkan apa yang dapat kita lihat, tari Jaran Kepang di wilayah Malang, Lumajang dan Surabaya memang berasal dari rakyat jelata atau masyarakat kelas bawah.
Tarian ini berawal dari keinginan kaum jelata untuk memiliki kuda (dalam bahasa jawa disebut Turangga). Saat itu memang kuda adalah kendaraan yang cepat namun mahal dan hanya dimiliki oleh para adipati atau penguasa setempat. Hal ini tentu mustahil untuk diwujudkan. Oleh karena keinginan yang begitu kuat itulah mereka membaut kuda kepang lalu ditungganggi dengan kaki mereka sebagaimana layaknya kuda. Tangan kiri memegang leher kuda, serta tangan kanan memegang cambuk (pecut) serta kedua kaki menghentak-hentak maka terciptalah tarian kuda kepang atau Jaran Kepang. Alat musik dan pakaian yang sederhana semakin menunjukkan bahwa tarian Jaran Kepang di daerah ini berasal dari rakytat jelata. Memang tidak banyak sumber tertulis yang menunjukkan asal-usul tari ini. Kebanyakan hanya didapat dari cerita turun temurun yang sudah terdistorsi kanan dan kiri. Pengaruh kebudayaan baru juga membuat tarian Jaran Kepang ini menjadi tidak diminati masyarakat, terutama anak muda.

Gerakan tari Jaran Kepang

Pada umumnya tari Jaran Kepang dilakukan dengan gerakan pada seluruh anggota gerak tubuh, dari tangan, kaki, jemari, bahu, pundak, leher, kepala, pinggang dan perut. Irama yang dinamis membuat tari ini memerlukan tenaga yang tidak sedikit. Dalam masyarakat petani tradisional di daerah Jawa Timur bagian timur umumnya menggunakan cangkul dalam mengolah lahan pertanian. Gerakan mencangkul ini banyak menggunakan tangan sehingga mempengaruhi gerakan tangan dalam menari. Termasuk dalam tari Jaran Kepang ini. Inilah yang menyebabkan tidak adanya pakem resmi mengenai gerakan yang dilakukan oleh penari Jaran Kepang di wilayah Jawa Timur bagian timur. Masing-masing daerah bahkan desa memiliki gerakan tersendiri yang terpengaruh dari topografis lingkungan dan kebiasaan masyarakat.

http://ridwanaz.com/umum/seni-budaya/tarian-jaran-kepang-di-jawa-timur-bagian-timur/

Tari Gambyong Budaya asli dari Jawa Tengah


Tari gambyong merupakan salah satu dari bentuk tari tradisional Jawa, khususnya Jawa Tengah. Tari gambyong merupakan hasil dari perpaduan tari rakyat dan tari keraton. Asal mula kata ‘Gambyong’ awalnya merupakan nama dari seorang waranggana atau wanita yang terpilih (wanita penghibur) yang mana pandai serta piawai dalam membawakan tarian indah serta lincah. Nama lengkap dari waranggana tersebut di atas ialah Mas Ajeng Gambyong. Awal mula, tari gambyong ini hanya sebagai bagian tari tayub atau dapat disebut tari taledhek. Istilah taledhek ini digunakan juga sebagai penyebut penari taledhek, penari tayub, serta penari gambyong. Sejarah dari Tari Gambyong yang berasal dari Jawa Tengah tersebut juga bisa diartikan sebagai tarian yang bersifat tunggal yang dapat dilakukan oleh wanita atau penari yang memang dipertunjukkan sebagai permulaan dari penampilan tari atau bisa disebut pesta tari. Gambyongan sendiri mempunyai arti golekan atau ‘boneka terbuat dari kayu’ dan menggambarkan wanita yang menari dalam pertunjukan suatu wayang kulit saat penutupan.
Seiring dengan perkembangan zaman yang makin maju, sejarah Tari Gambyong Jawa Tengah ini juga mengalami suatu perubahan serta perkembangan, khususnya dalam bentuk penyajiannya. Awalnya, bentuk sajian tari gambyong ini hanya didominasi oleh kreativitas serta interpretasi dari penari dengan pengendang sendiri. Di dalam urut-urutannyapun, gerak tari yang tersaji oleh penari berdasarkan atas pola dan musik dari gendang. Perkembangan selanjutnya atau kini, tari gambyong lebih didominasi adanya koreografi-koreografi dari tari gambyong. Perkembangan koreografi ini, dulunya diawali akan munculnya tari Gambyong Pareanom tahun 1950, tepatnya di Mangkunegaran, serta disusun oleh Nyi Bei Mintoraras. Setelah kemunculannya ini, yaitu tari Gambyong Pareanom. Mulai banyak pula varian dari tarian gambyong yang berkembang luar biasa di luar Mangkunegaran, diantaranya Gambyong Pangkur, Gambyong Ayun-ayun, Gambyong Sala Minulya, Gambyong Mudhatama, dan Gambyong Gambirsawit, Gambyong Campursari, serta Gambyong Dewandaru
Dari tahap ke tahap dahulu, perkembangan tari gambyong tahun 1980-an merupakan perkembangan penting dan yang paling pesat. Hal ini ditandai pula dengan semakin banyaknya bentuk dari sajian yang memodifikasi dari unsur-unsur gerak dengan adanya perubahan volume, tempo, kualitas gerak, dinamik, dan lain-lain. Makin meningkatnya dari frekuensi penyajian serta jumlah penari, dapat membuat tari gambyong menjadi sedikit berubah baik dari sisi sejarah Tari Gambyong Jawa Tengah dalam kehidupan yang bermasyarakat. Tari gambyong dulunya hanya sebatas berfungsi sebagai tontonan serta hiburan, kini berkembang lagi menjadi tarian untuk penyambutan tamu baik dalam berbagai acara formal ataupuntidak. Selain itu, dengan adanya peningkatan jumlah penari sebagai akibat dari bentuk sajian yang didesain secara masal serta ditambah lagi dengan rentang usia yang sanagt bevariasi. Dari anak-anak, gadis, hingga ibu-ibu atau dewasa. Saat ini, tidak kaget apabila bahkan seni tari gambyong ini telah berbaur di dalam berbagai tingkat pendidikan yang ada, yaitu dari mulai PAUD sampai Perguruan Tinggi. Demikian tari gambyong masih menjadi suatu pertanda bahwa sejarah tari ga,byong ini memiliki sifat njawani serta khas Jawa yang kental. Masih juga dilestarikan oleh generasi-generasi muda. Ya, siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikan kekayaan kesenian dan budaya Jawa, Indonesia apabila bukan dari generasi muda sendiri. Termasuk dalam hal modivikasi dan inovasi tarian. Meskipun tariannya masih sama, dengan cara inovasi dan modifikasi, sebuah tarian dapat pula disebut fleksibel dan tak akan cepat goyah digilas kondisi kebobrokan dunia. Yang pasti, masih ada pegangan terhadap akar budaya Indonesia. Kelak, pasti nilai-nilai leluhur bangsa akan menjadi warisan terindah untuk bangsa. Sekian tentang tari gambyong.

http://pusakapusaka.com/tari-gambyong-budaya-asli-dari-jawa-tengah.html

5 Warisan Budaya Indonesia yang Menjadi Kebanggaan Dunia

23 agustus 2013

Sebagai warga negara Indonesia, kita patut berbangga bahwa 5 warisan budaya Indonesia turut menjadi kebanggaan dunia. Apa saja budaya tersebut dan apa yang membuatnya menjadi kebanggan dunia? Simak ulasannya berikut ini:
1. Wayang
Wayang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya bangsa Indonesia pada tahun 2003. Wayang sebagai “Karya Agung Budaya Dunia” yang diakui oleh UNESCO bukan hanya wayang Jawa tapi wayang Indonesia, termasuk wayang Bali, wayang golek Sunda, wayang Lombok, dll. Cerita-cerita yang dimainkan berkisah tentang dewa-dewi, persilatan, percintaan dan kepahlawanan yang pertunjukkannya selalu diiringi dengan musik gamelan.
Sang dalang dalam pertunjukan wayang sangat pandai membawa suasana emosi penonton mulai dari serunya peperangan sampai cerita lucu yang dibawakan sang dalang sampai membuat penonton tertawa. Tahun 1950-1960an adalah puncak kejayaan wayang yang diakui para peneliti Barat, sebagai seni pertunjukan terindah di dunia.
2. Keris
UNESCO menyatakan Keris sebagai “Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” pada tanggal 25 November 2005. Keris merupakan senjata tradisional Indonesia yang diyakini mengandung kekuatan supranatural. Raja-raja di nusantara menjadikan keris menjadi senjata pusaka. Keris telah digunakan sejak abad ke-9 dibuat dengan logam dan gagangnya dibuat dari tulang, tanduk atau kayu. Keris dibuat dari logam yang berkualitas.
Keris Kuno bahkan logamnya berasal dari meteor yang jatuh ke bumi. Para Peneliti menyebut bahwa keris kuno mengandung unsur logam titanium suatu bahan yang baru pada abad 20 digunakan sebagai bahan pelapis kendaraan angkasa luar, tapi ternyata para Mpu pembuat keris telah menemukannya terlebih dahulu sebagai bahan pembuat keris.
3. Batik
Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage). Batik dihasilkan dengan proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin panas dengan menggunakan canting. Batik biasanya digambar pada kain katun dan sutra. Kesenian batik telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.
Menurut Prof. Yohanes Surya, PhD, ahli fisika Indonesia, Batik adalah lukisan tentang alam dan dinamikanya. Berbeda dengan para pelukis naturalis yang melukis alam persis seperti apa yang dilihatnya, para pencipta batik melukis alam dari sisi yang lebih dalam. Pencipta batik mencari pola dasar dari suatu fenomena yang dilihatnya itu. Dari pola dasar ini ditambah dengan beberapa aturan sederhana, pencipta batik dapat menghasilkan lukisan batik. Butuh suatu kejeniusan untuk melihat pola dasar dan mencari aturan ini.
4. Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
5. Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo.
Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo) Tari Saman dari Gayo Lues dan sekitarnya di Provinsi Aceh resmi diakui dan masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang memerlukan perlindungan mendesak UNESCO, pada Sidang akbar tahunan yang dihadiri lebih dari 500 anggota delegasi dari 69 negara, LSM internasional, pakar budaya dan media di Bali pada 22 sampai 29 November 2011 lalu.

 
sumber: www.unikgaul.com


Rabu, 12 November 2014

Budaya Maritim Indonesia Didominasi Tiga Etnis

Budaya Maritim Indonesia Didominasi Tiga Etnis

 

WANGIWANGI - Pakar Ekonomi Maritim dari Universitas Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah, Prof Dr Ir La Ode Masihu Kamaluddin,M.Eng mengatakan budaya maritim Indonesia didominasi oleh tiga etnis masyarakat Indonesia.
"Ketiga etnis yang menguasai maritim Indonesia yakni etnis Bugis, Madura dan Wakatobi," katanya saat berbicara pada Seminar Budaya Nasional di Wangiwangi.
Pada Seminar Budaya bertajuk Pengarusutamaan Budaya Sebagai Basis Revolusi Mental itu dia menjelaskan bahwa ketiga etnis tersebut sangat menguasai budaya kemaritiman.
Jika budaya maritim dari ketiga etnis itu dikembangkan dalam upaya mendukung program tol laut pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, maka diyakini program tol laut akan mencapai sukses dan membuat bangsa ini bisa mandiri.
Oleh karena itu, jelas Prof Masihu, dalam mengembangkan ekonomi maritim ke depan harus ada revolusi mental yakni dari cara pandang yang tidak lagi bicara soal produksi ikan tangkap dan budidaya ikan, melainkan lebih berkosentrasi pada bisnis pengembangan transportasi dan pelabuhan.
"Negara kita sudah 15 tahun berkutat dengan pembangunan ekonomi maritim berbasis pulau-pulau kecil dan kota-kota pantai dengan menitikberatkan pada program pengembangan ikan tangkap dan budidaya," katanya.
Ke depan katanya, titik berat pembangunan kemaritiman akan mengarah pada pengembangan transportasi dan pelabuhan untuk mendukung tol laut yang digagas presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut dia, ketika program tol laut yang menghubungkan kawasan barat dan kawasan Timur Indonesia disertai jaringan transportasi antarpulau bisa diwujudkan pemerintah, akan berdampak pada menurunnya harga berbagai kebutuhan masyarakat.
Dengan begitu katanya, daya beli masyarakat, terutama yang bermukim pulau-pulau kecil di kawasan Timur Indonesia, bisa meningkat. "Ketika daya beli masyarakat secara keseluruhan meningkat, praktis tingkat kesejahteraan masyarakat akan makin membaik pula," katanya.
Saat itulah, ujarnya, bangsa ini akan menjadi bangsa yang kuat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.


http://news.okezone.com/read/2014/11/11/65/1063717/budaya-maritim-indonesia-didominasi-tiga-etnis